Mahasiswa KKN Sukses Produksi Silase Berkelanjutan di Desa Purborejo: Pakan Ternak Berkualitas untuk Ketahanan Pangan

Semangat inovasi terpancar dari para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang sedang mengabdi di Desa Purborejo. Kami berhasil memperkenalkan dan menerapkan teknologi pembuatan silase berkelanjutan, yang kini menjadi solusi pakan ternak bagi para peternak di desa tersebut. Inisiatif ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan desa, tetapi juga mendukung pertanian yang lebih ramah lingkungan.

Silase merupakan pakan ternak yang terbuat dari fermentasi hijauan seperti rumput gajah, jagung, dan bahan-bahan lain yang melimpah di desa, menjadi solusi efektif untuk menghadapi tantangan pakan di musim kemarau. Dengan teknik penyimpanan yang tepat, silase dapat disimpan dalam jangka waktu lama tanpa kehilangan nilai gizinya, menjadikannya pilihan ideal bagi peternak yang ingin memastikan ketersediaan pakan sepanjang tahun.

"Program ini berawal dari observasi kami saat melihat kesulitan peternak dalam mendapatkan pakan yang cukup selama musim kemarau. Kami berpikir, mengapa tidak mencoba silase? Selain lebih ekonomis, silase juga bisa diproduksi dengan bahan-bahan yang ada di desa," ujar khansa, salah satu mahasiswa KKN, yang memimpin proyek ini.

Selain aspek ekonomis, pembuatan silase juga mendukung kelestarian lingkungan. Dengan memanfaatkan sisa-sisa tanaman yang sebelumnya terbuang, peternak dapat mengurangi limbah pertanian dan sekaligus menyediakan pakan berkualitas tinggi untuk ternak mereka. 

Program KKN ini juga mengajarkan para peternak tentang pentingnya keberlanjutan. Dengan menggunakan bahan baku yang melimpah di sekitar desa dan mengurangi limbah pertanian, mereka tidak hanya mendapatkan pakan berkualitas, tetapi juga membantu menjaga kelestarian lingkungan. Para mahasiswa juga memastikan bahwa teknologi ini dapat diterapkan secara mandiri oleh peternak setelah program KKN berakhir.

Melihat dampak positif dari program ini, para mahasiswa KKN berharap bahwa teknologi pembuatan silase ini dapat terus digunakan dan bahkan dikembangkan lebih lanjut oleh para peternak. Mereka juga berharap, pengalaman ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat