Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kembali memberikan inovasi di Desa Purborejo, kali ini dengan memperkenalkan teknologi pembuatan biofungisida ramah lingkungan berbasis Trichoderma sp. Inovasi ini tidak hanya membantu petani dalam mengendalikan penyakit tanaman secara efektif, tetapi juga mendukung pertanian organik yang semakin diminati.
Berawal dari pengamatan akan tingginya insiden penyakit tanaman di desa, seperti busuk akar dan jamur daun, salah satu mahasiswa dari jurusan Bioteknologi terpanggil untuk mencari solusi yang lebih alami dan berkelanjutan. Trichoderma sp., sejenis jamur yang dikenal efektif sebagai agen pengendali hayati, menjadi fokus utama mereka dalam proyek ini.
"Kami melihat bahwa petani di sini sangat bergantung pada fungisida kimia, yang tidak hanya mahal tetapi juga berpotensi merusak lingkungan. Dengan Trichoderma sp., kami ingin memberikan alternatif yang lebih aman dan tetap efektif dalam mengendalikan penyakit tanaman," ujar khansa, salah satu mahasiswa KKN yang terlibat dalam proyek tersebut.
Keunggulan lain dari Trichoderma sp. sebagai biofungisida adalah kemampuannya dalam memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman, yang merupakan nilai tambah bagi para petani. Penggunaan biofungisida ini tidak hanya melindungi tanaman dari serangan patogen, tetapi juga meningkatkan hasil panen secara keseluruhan.
Para mahasiswa KKN berharap, setelah mereka meninggalkan desa, teknologi pembuatan biofungisida dari Trichoderma sp. ini dapat terus dikembangkan dan digunakan oleh petani secara berkelanjutan. Mereka juga berharap proyek ini dapat menginspirasi desa-desa lain untuk beralih ke metode pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Dengan adanya inovasi ini, Desa Purborejo semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Inisiatif mahasiswa KKN ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam perjalanan desa menuju pertanian organik yang lebih maju dan berdaya saing tinggi.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook